Medical Check Up yang dilakukan secara rutin merupakan tindakan preventif untuk mengetahui risiko penyakit sedini
mungkin. Dengan mengetahui gejala awal, penyakit Anda akan lebih cepat ditangani oleh dokter.
Wanita juga membutuhkan pemeriksaan rutin. Bicarakan dengan dokter Anda untuk menyusun janji temu. Berikut ini jenis-
jenis Medical Check Up untuk wanita yang direkomendasikan.
Cara mengetahui apakah Anda memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah dengan memeriksakan tekanan darah Anda.
Memahami hasil pemeriksaan adalah kunci untuk mengendalikan tekanan darah tinggi di kemudian hari.
Dilansir dalam laman American Heart Association (AHA), tekanan darah kurang dari 120/80 mm Hg dianggap masih dalam
kisaran normal. Jika hasil Anda termasuk dalam kategori ini, pertahankan gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan
jantung, seperti diet seimbang dan olahraga teratur.
Sebaiknya lakukan pemeriksaan tekanan darah setidaknya sekali setiap dua tahun, mulai dari usia 20 tahun. Untuk orang
dewasa berusia 40 tahun atau lebih yang memiliki kondisi seperti obesitas yang meningkatkan risiko hipertensi,
sebaiknya lakukan pemeriksaan tahunan.
Cek kolesterol dapat menjadi alat untuk menilai risiko terkena penyakit jantung atau stroke. Jika Anda berusia 20
tahun atau lebih, kolesterol harus diukur setidaknya sekali setiap lima tahun.
Kadar kolesterol total idealnya kurang dari 200 mg/dl, sedangkan ambang batasnya antara 200 dan 239 mg/dl. Jika Anda
berisiko terkena penyakit jantung atau stroke, segera buat janji temu dengan dokter Anda di aplikasi LinkSehat terkait
seberapa sering Anda harus menjalani tes darah.
Cek kolesterol membutuhkan pengambilan darah. Anda mungkin perlu berpuasa dengan tidak makan atau minum selama 8
sampai 12 jam sebelum tes. Tes kolesterol akan memeriksa tingkat:
• Low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.
• High-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.
• Trigliserida, sejenis lemak dalam darah yang digunakan tubuh Anda sebagai
energi. Jumlah total kolesterol dalam darah Anda dihitung berdasarkan angka HDL, LDL, dan trigliserida.
Mulai sekitar usia 45 tahun, wanita sebaiknya menjalani tes gula darah setiap tiga tahun sekali untuk memeriksa
kejadian diabetes atau pradiabetes.
Tes gula darah mengukur kadar glukosa dalam darah. Glukosa adalah sejenis gula yang menjadi sumber energi utama tubuh
Anda. Hormon insulin membantu memindahkan glukosa dari aliran darah ke sel tubuh.
Terlalu banyak atau terlalu sedikit glukosa dalam darah bisa menjadi tanda kondisi medis yang serius. Kadar glukosa
darah tinggi (hiperglikemia) mungkin merupakan tanda diabetes, yaitu suatu gangguan yang dapat menyebabkan penyakit
jantung, kebutaan, gagal ginjal, dan komplikasi lainnya. Kadar glukosa darah rendah (hipoglikemia) juga dapat
menyebabkan masalah kesehatan, seperti kerusakan otak jika tidak ditangani.
ilustrasi Pap Smear (Foto: beaconhospital)
Pap smear adalah prosedur untuk memeriksa kanker serviks pada wanita, dan prosedur ini melibatkan pengumpulan sel
dari serviks. Mendeteksi kanker serviks sejak dini dengan Pap smear memberi peluang lebih besar untuk sembuh.
Perubahan sel serviks yang menunjukkan potensi menjadi kanker di masa depan juga dapat dideteksi lewat Pap smear.
Mendeteksi sel-sel abnormal secara dini dengan Pap smear merupakan langkah pertama untuk menghentikan kemungkinan
perkembangan kanker serviks.
Tes Pap smear biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul. Pada wanita yang berusia lebih dari 30 tahun,
tes ini dapat digabungkan dengan tes human papillomavirus (HPV), yaitu infeksi menular seksual umum yang dapat
menyebabkan kanker serviks. Dalam beberapa kasus, tes HPV dilakukan sebagai pengganti Pap smear.
Umumnya dokter merekomendasikan Pap smear setiap tiga tahun sekali untuk wanita berusia 21 hingga 65 tahun. Wanita
berusia 30 tahun dan lebih tua dapat mempertimbangkan Pap smear setiap lima tahun sekali jika prosedur ini
dikombinasikan dengan tes HPV.
Jika Anda memiliki faktor risiko tertentu, dokter mungkin merekomendasikan Pap smear lebih sering berapa pun usia
Anda. Faktor risiko ini seperti diagnosis kanker serviks, infeksi HIV, dan riwayat merokok.
Medical Check Up untuk wanita yang berikutnya yaitu Mammogram. Mammogram adalah tes untuk menunjukkan gambar X-ray
payudara. Dokter menggunakan mammogram untuk mencari gejala awal kanker payudara.
Anda dapat melakukan mammogram reguler untuk menemukan kanker payudara sejak dini, terkadang hingga tiga tahun sebelum
kanker dapat dirasakan.
Hasil mammogram yang abnormal tidak selalu berarti ada kanker atau membutuhkan tindakan pembedahan. Namun, Anda perlu
menjalani mammogram atau tes tambahan lainnya sebelum dokter dapat memastikannya. Anda mungkin juga akan dirujuk ke
spesialis payudara atau ahli bedah.
Dokter akan melakukan tes lanjutan untuk mendiagnosis kanker payudara atau untuk membuktikan bahwa tidak ada
kanker.
Orang dewasa harus diskrining untuk obesitas mulai dari usia 18 tahun. Proses skrining biasanya membutuhkan
perhitungan indeks massa tubuh (IMT). Meskipun tidak ada pedoman yang tepat dan cepat tentang seberapa sering dokter
Anda harus melakukan pemeriksaan IMT, ini adalah angka yang penting.
Angka IMT Anda menunjukkan apakah Anda mengalami obesitas atau tidak, karena obesitas dapat meningkatkan risiko
masalah kesehatan yang serius, seperti diabetes dan penyakit jantung.
Sebaiknya wanita mulai menjalani skrining untuk osteoporosis dengan tes kepadatan tulang pada usia 65 tahun. Kelompok
wanita yang memiliki faktor risiko osteoporosis, seperti patah tulang atau berat badan rendah, harus diskrining lebih
awal.
Pemeriksaan kepadatan tulang disebut dual-energy X-ray absorptiometry (DXA atau DEXA). Saat prosedur berlangsung, Anda
akan berbaring di atas meja sementara mesin X-ray dosis rendah menangkap gambar tulang Anda. Frekuensi pemeriksaan ini
bervariasi tergantung pada kepadatan tulang dan faktor risiko lainnya.
Skrining kanker usus besar harus dimulai saat wanita mencapai usia 50 tahun. Selama prosedur, Anda akan menjalani
sigmoidoskopi, yaitu tabung berlampu dan kamera dimasukkan ke dalam anus untuk memeriksa usus besar bagian bawah.
Dokter mungkin menggunakan kolonoskopi, yaitu tabung yang lebih panjang untuk memeriksa seluruh usus besar.
Jika ditemukan masalah atau Anda memiliki risiko lebih besar terkena kanker usus besar, pemeriksaan sigmoidoskopi akan
diulangi setiap 5 tahun sekali dan kolonoskopi setiap 10 tahun sekali.
Pemeriksaan kulit merupakan salah satu Medical Check Up untuk wanita. Periksakan kesehatan kulit Anda setiap bulan di
rumah. Lakukan pemeriksaan kulit di seluruh tubuh Anda dengan hati-hati. Cari tahi lalat baru atau perubahan pada tahi
lalat yang sudah ada sebelumnya, karena bisa menjadi gejala awal kanker kulit.
Jika Anda berisiko tinggi terkena kanker kulit atau memiliki riwayat keluarga yang terkena kanker kulit, konsultasikan
dengan dokter kulit Anda tentang seberapa sering Anda harus menjalani pemeriksaan.
Penting untuk menjaga kesehatan gigi sejak gigi susu pertama tumbuh. Semua wanita dewasa memerlukan pemeriksaan gigi
rutin dua kali setahun. Melalui pemeriksaan gigi rutin yang melibatkan pembersihan dan pemeriksaan gigi, serta
pemeriksaan dengan X-ray, Anda dapat melihat gejala awal kerusakan dan masalah gigi lainnya.
Pemeriksaan gigi merupakan langkah preventif, sehingga banyak paket asuransi yang menanggung biaya pemeriksaan gigi.
Tes ini penting untuk kesehatan Anda meskipun biayanya bisa mahal. Tanyakan kepada perusahaan asuransi Anda sebelum
membuat janji temu dengan dokter gigi.
Pertimbangkan melakukan Medical Check Up untuk wanita seperti di atas guna mengidentifikasi gejala awal penyakit.
LinkSehat menyediakan layanan Medical Assistant yang membantu Anda menemukan dokter dan rumah sakit terbaik di dalam
dan luar negeri untuk Medical Check Up.
Ayo hidup sehat!
Sumber: dari berbagai sumber