Perbedaan kulit kering dan kulit dehidrasi terletak dari penyebab dan tandanya. Kulit
dehidrasi akan tampak kusam, sedangkan kulit kering terasa gatal, kasar, dan
bersisik.
Kulit dehidrasi adalah kondisi ketika kulit kekurangan cairan. Akibatnya, kulit jadi
terasa kering, gatal, dan tampak kusam. Tak hanya itu, warna kulit secara keseluruhan
juga bisa tampak tidak merata dan garis-garis halus bisa semakin terlihat.
Kondisi kulit wajah dehidrasi berbeda dengan kulit wajah kering. Kamu bisa menerapkan
berbagai cara mengatasi kulit dehidrasi dan kering asalkan tahu perbedaan keduanya dengan
tepat.
Perbedaan kulit kering dan kulit dehidrasi
Kulit dehidrasi bisa dialami oleh siapa saja. Ini artinya, kulit wajah dehidrasi dapat
menimpa pemilik kulit berminyak, kulit kombinasi, hingga kulit normal sekalipun.
Jadi, kulit wajah dehidrasi berbeda dengan kondisi kulit kering. Untuk mengatasinya, kamu
perlu tahu perbedaan kulit kering dan kulit dehidrasi terlebih dahulu di bawah ini.
1. Pengertian
Salah satu perbedaan kulit kering dan kulit dehidrasi bisa dilihat dari pengertiannya.
Kulit kering adalah salah satu jenis kulit. Sedangkan, kulit dehidrasi adalah suatu
masalah kulit yang disebabkan oleh kekurangan cairan tubuh.
2. Penyebab
Perbedaan kulit kering dan dehidrasi juga merujuk pada penyebabnya. Kulit kering
disebabkan oleh kekurangan minyak alami atau sebum. Jika punya kulit kering, kelenjar
sebasea (minyak) tidak mampu menghasilkan minyak alami untuk melembapkan kulit.Penyebab
kulit kering bisa pula karena usia hingga gangguan kulit tertentu, seperti psoriasis dan
eksim.
Di sisi lain, kulit wajah dehidrasi bisa terjadi akibat tubuh kekurangan cairan akibat
konsumsi minuman diuretik berlebihan. Kulit dehidrasi bisa disebabkan oleh kelebihan
kafein, alkohol, paparan suhu panas atau dingin, atau terlalu banyak berkeringat saat
berolahraga.
3. Ciri-ciri atau tanda
Perbedaan kulit kering dan dehidrasi yang mencolok dapat dilihat melalui ciri-ciri atau
tanda-tandanya. Ciri-ciri kulit kering adalah kulit kemerahan, gatal, mengelupas atau
terdapat lapisan kulit mati berwarna putih, dan iritasi. Sementara itu, tanda kulit
dehidrasi adalah kulit terasa kencang, pori-pori terlihat jelas, gatal, kasar, bersisik,
serta mudah terbentuk serpihan kulit.
Ciri-ciri kulit wajah dehidrasi juga disertai dengan tampak kusam, ada lingkaran gelap di
bawah mata, mata terlihat cekung, serta munculnya garis-garis halus dan kerutan pada area
permukaan kulit wajah. Pada kasus yang parah, ciri kulit dehidrasi bisa disertai pusing,
mulut kering, lemas, jarang buang air kecil, urine berwarna gelap, bahkan
pingsan.
4. Kandungan produk perawatan kulit yang dibutuhkan
Perbedaan kulit kering dan dehidrasi lainnya adalah kandungan produk perawatan kulit yang
dibutuhkan. Bagi pemilik kulit kering, ada sejumlah kandungan produk perawatan kulit yang
bisa digunakan, seperti
hyaluronic acid,
ceramide, minyak mineral, lanolin, shea butter,
squalene, dan minyak kelapa atau minyak almond.
Pada kulit dehidrasi, selain
hyaluronic acid dan
ceramide, kamu juga dapat menggunakan
produk perawatan kulit yang mengandung gliserin, lactic acid, citric acid, aloe vera,
lendir siput, dan madu. Kamu pun bisa menambah cairan tubuh dengan mengonsumsi lebih
banyak air.
Cara mengetahui kulit dehidrasi
Setelah mengetahui perbedaan kulit kering dan kulit dehidrasi, kini kamu bisa mengecek
kulit apakah mengalami dehidrasi atau tidak dengan mudah. Tes untuk mengetahui kulit
dehidrasi, yakni cukup cubit sebagian kecil di sekitar pipi dan tahan selama beberapa
detik.
Jika kulit kembali ke bentuk semula dengan cepat, kulit Anda tidak mengalami dehidrasi.
Sebaliknya, bentuk kulit yang baru kembali setelah beberapa detik mungkin menandakan Anda
mengalami kulit dehidrasi. Selain melakukan cara mengecek kulit tersebut, berkonsultasi
dengan dokter spesialis kulit atau ahli kecantikan juga dapat membantumu mengetahui kulit
sedang dehidrasi atau tidak.
Cara mengatasi kulit dehidrasi lainnya
Selain menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung hyaluronic acid, ceramide,
gliserin, lactic acid, citric acid, aloe vera, lendir siput, dan madu, kamu juga dapat
melakukan berbagai cara mengatasi kulit dehidrasi di bawah ini.

perbanyak minum air putih (Foto: vecteezy)
1. Minum lebih banyak air putih
Salah satu cara mengatasi kulit dehidrasi yang ampuh adalah dengan minum lebih banyak air
putih. Kamu disarankan minum air putih 8 gelas per hari untuk membantu kulit terhidrasi
kembali sekaligus memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Namun, kebutuhan tubuh bisa lebih dari itu, tergantung pada berat badan dan tingkat
aktivitas yang dilakukan. Selain itu, di sela-sela maupun setelah berolahraga jangan lupa
pula untuk minum.
2. Konsumsi asupan makanan yang mengandung air
Makan sayur dan buah yang kaya akan air, seperti semangka, melon, apel, seledri, hingga
sup sayuran dapat membantu mengembalikan hidrasi kulit. Kamu juga dapat mengonsumsi
kacang-kacangan sebagai salah satu jenis makanan untuk kulit yang baik.
3. Batasi atau berhenti minum alkohol dan kafein
Alkohol dan kafein merupakan jenis minuman diuretik sehingga rentan membuat tubuh
mengeluarkan cairan. Jika dikonsumsi secara berlebihan, bukan tidak mungkin membuat kulit
semakin dehidrasi. Maka dari itu, sebaiknya membatasi atau menghentikan minum alkohol dan
kafein sama sekali.
Sama halnya dengan tubuh, kulit dehidrasi bisa saja dialami oleh sebagian besar orang.
Sayangnya, masih banyak orang yang menganggap kulit dehidrasi adalah kulit kering.
Padahal, keduanya merupakan kondisi yang berbeda.
Jika kulit wajah dehidrasi terasa mengganggu, sebaiknya periksakan diri ke dokter kulit
untuk mendapatkan rekomendasi penanganan yang tepat.
Ayo hidup sehat!
Sumber:Diolah dari berbagai sumber
Kembali