Mungkin kamu masih asing dengan kelainan kulit hiperpigmentasi seperti lentigo, padahal kejadian ini cukup sering dijumpai sehari-hari. Lentigo merupakan pertumbuhan berlebih yang bersifat jinak dari sel kulit yang disertai peningkatan pigmentasi pada lapisan kulit. Jika bercak lentigo berjumlah banyak maka disebut dengan lentigines.
Lentigo dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasinya pada tubuh, bentuknya, faktor penyebabnya, atau apakah lentigo muncul dengan atau tanpa berkaitan dengan penyakit lain. Lentigo dapat muncul sejak lahir, pada masa kanak-kanak, dewasa, atau baru muncul pada usia lanjut. Lentigo dapat muncul baik pada seseorang dengan tipe kulit putih maupun gelap termasuk etnis Asia.
Lentigo mengacu pada perubahan warna kulit yang muncul sebagai dampak dari paparan sinar matahari dalam jangka yang panjang. Bercak ini bisa muncul pada bagian kaki, lengan, hingga wajah. Mulanya, kondisi ini akan tampak seperti bercak berwarna kecoklatan dengan bentuk acak. Semakin lama, ukuran bercak akan menjadi lebih besar dan berkembang menjadi melanoma, kanker kulit yang berawal dari lapisan kulit bagian atas dan menyebar ke bagian bawah.
Mayoritas kondisi ini terjadi karena radiasi atau paparan sinar matahari berlebihan. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang-orang berusia lanjut dengan sebutan solar lentigo, bintik-bintik hati, atau bintik penuaan. Umumnya, solar lentigo akan terdapat pada bagian tubuh yang lebih sering terkena paparan sinar matahari.
Penyebab terbentuknya lentigo bergantung pada tipenya, yaitu:
• Penyebab lentigo simpleks tidak diketahui. Beberapa kasus lentigo simpleks pada anak-anak dilaporkan terjadi setelah penggunaan krim takrolimus yang digunakan untuk mengobati dermatitis atopi (dermatitis alergi)
• Lentigo solaris dan ink spot berhubungan dengan paparan sinar matahari pada orang berkulit putih. Paparan tersebut dapat berasal dari sunburn, tanning indoor, serta fototerapi, terutama fotokemoterapi (PUVA). Paparan sinar ultraviolet yang berulang dapat mencetuskan kerusakan DNA yang menyebabkan meningkatnya produksi melanin (pigmen kulit)
• Lentigo radiasi disebabkan oleh radiasi lokal dosis tinggi, misalnya pada terapi radiasi
• Faktor genetik dapat berperan dalam pembentukan tipe lentigo yang lain, seperti XP, sindrom LEOPARD, sindrom PEUTZ-Jeghers, dan lentigo berpola yang diturunkan
Lentigo dapat mengenai pria dan wanita pada semua kelompok usia dan ras. Faktor yang meningkatkan risiko terkena lentigo berbeda-beda tergantung jenis lentigo.
• Lentigo solaris yang disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet terutama banyak ditemukan pada orang dewasa berkulit putih dibandingkan kulit gelap, karena pada orang kulit gelap lebih banyak pigmen kulit alami yang melindungi dari paparan ultraviolet.
• Lentigo berpola yang diturukan dapat ditemukan pada orang kulit hitam, terutama keturunan Amerika India dan pada orang yang memiliki saudara dengan rambut berwarna merah.
• Lentigo PUVA, lentigo tanning-bed, lentigo ink spot lebih umum ditemukan pada orang berkulit putih
• Lentigo PUVA lebih sering ditemukan pada pria dibandingkan wanita
• Lentigo tanning-bed lebih umum ditemukan pada wanita dibandingkan pria
Lentigo dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa, namun anak-anak lebih mungkin untuk terkena lentigo yang berhubungan dengan sindrom tertentu. Lentigo ada yang dihubungkan dengan beberapa sindrom yang muncul saat lahir atau saat masa kanak-kanak.
Dokter biasanya mendiagnosa lentigo dengan melihat penampakannya pada kulit. Jika terdapat kecurigaan adanya melanoma (kanker kulit), maka akan dilakukan :
• Pemeriksaan dermatoskopi merupakan suatu tindakan untuk melihat struktur kulit yang lebih dalam
• Biopsi adalah pengambilan jaringan tubuh untuk dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop
(Foto womenworking)
Kebanyakan lentigo tidak membutuhkan terapi. Percobaan untuk mencerahkan warna lentigo tidak selalu berhasil. Terapi yang dapat diberikan adalah:
• Tabir surya spektrum luas dengan SPF 50+
• Krim bleaching hidrokuinon
• Asam hidroksi alfa
• Vitamin C
• Retinoid
• Asam azaleat
• Krim sisteamin
• Peeling. Terapi lentigo solaris menggunakan peeling kimia dapat lebih baik dibandingkan krioterapi (terapi dingin untuk menghilangkan tumor), karena efek sampingnya lebih sedikit (efek samping yang dimaksud adalah nyeri dan bercak cerah pada kulit atau hipopigmentasi).
Lentigo tunggal dapat dihilangkan secara permanen dengan menggunakan:
• Krioterapi. Terapi ini merupakan terapi sederhana untuk lentigo tunggal. Banyak ahli yang memilih krioterapi sebagai terapi pilihan pertama untuk lentigo solaris. Prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi karena melanosit (sel yang memproduksi melanin) sensitif terhadap pembekuan oleh nitrogen cair. Melanosit akan membeku pada suhu -4 sampai -7.
• Asam trikloroasetat 33%
• Laser pigmen atau short-pulsed untuk menghancurkan pigmen dalam lentigo solaris. Terapi ini dapat menghasilkan perbaikan yang signifikan tanpa efek samping yang mengkhawatirkan.
• Intense pulsed-light (IPL) merupakan perawatan dengan memanfaatkan gelombang cahaya.
Lentigo yang berhubungan dengan paparan radiasi ultraviolet dapat dicegah dengan melindungi diri dari matahari. Menutup bagian tubuh dengan pakaian lebih efektif untuk mencegah lentigo baru dibandingkan dengan menggunakan tabir surya. Selain itu, wanita juga sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan tanning-bed.
Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika Anda menyadari adanya perubahan pada lentigo, seperti perubahan ukuran, bentuk, atau warna, serta jika gatal atau berdarah.
Ayo hidup sehat!
Sumber:Diolah dari berbagai sumber
#FirstStepWithQueenSecret